Postingan Populer

Rabu, 24 Agustus 2016

KARAKTERISTIK BAHASA AUSTRONESIA DAN BAHASA PAPUA DI INDONESIA








Rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia. Mulai dari Taiwan dan Hawai di ujung utara sampai Selandia Baru (Aotearoa) di ujung selatan. lalu, mulai dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.

1. BAHASA AUSTRONESIA

ISTILAH AUSTRONESIA
Austronesia adalah istilah linguistik yang mengacu pada suatu rumpun bahasa yang dituturkan oleh penduduk Pulau Taiwan (pribumi), kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Madagaskar. Secara harfiah.

B.ASAL USUL BANGSA AUSTRONESIA
Para penutur bahasa Proto Austronesia (purba) diduga berasal dari daerah Tiongkok bagian selatan. Sekitar 4000 tahun yang lalu, mereka bermigrasi ke pulau Taiwan. setelah itu, mereka pun menyebar ke Filipina, Indonesia, Pulau Madagaskar dekat Benua Afrika,dan ke seluruh Samudra Pasifik. Berikut ini adalah alasan-alasan mereka melakukan imigrasi.
Ras Austronesia yang datang ke Indonesia mungkin berbicara dengan dengan satu bahasa yang sama. Setelah beberapa abad berlalu, mereka pun kehilangan kontak dengan kelompoknya. Bahasa percakapan mereka mulai berubah.

Rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia. Mulai dari Taiwan dan Hawai di ujung utara sampai Selandia Baru (Aotearoa) di ujung selatan. Lalu, mulai dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.
Bahasa Austronesia menyebar hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.

  • PULAU JAWA
  • BALI
  • NUSA TENGGARA
  • KALIMANTAN
  • SUMATERA
  • SULAWESI
  • MALUKU
  • PAPUA

Migrasi ras Austronesia terjadi di daerah Papua Nugini. Kemudian, mereka menyebar ke arah timur dan mencapai Kepulauan Fiji atau Tonga pada tahun 1500 SM. Kemudian, mereka menyebar ke Pasifik hingga Polinesia. Jarak terjauh yang mungkin dapat dicapai oleh mereka adalah Kepulauan Hawai dan Selandia Baru. Ras Austronesia pun bermigrasi ke arah barat dan menyebar ke arah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Malaysia. Ada pula ras Austronesia yang menetap di pulau-pulau utama di Asia Tenggara dan menjadi leluhur orang Cahm di selatan Vietnam.

Migrasi berikutnya terjadi pada abad ke-15 SM hingga abad ke-12 SM. Ras Austronesia mulai menetap dan mendiami pulau Madagaskar. Persebaran ras Austronesia merupakan persebaran migrasi yang paling besar sebelum sejarah modern manusia. Hal itu disebabkan persebaran yang terjadi pada separuh bumi.
Perlu diketahui, tidak ada kontak antara ras Melanesia dan Austronesia pada zaman tersebut. Akan tetapi, penampilan fisik pada orang Indonesia saat ini menunjukan adanya ras Austronesia yang berkulit gelap, bermata bulat, dan berambut keriting. Ciri-ciri tersebut merupakan ciri-ciri fisik ras Melanesia. sebaliknya, ras Austronesia memiliki ciri fisik, seperti kulit pucat, mata sipit, (mongoloid), dan rambut lurus.

Menurut Blust, terdapat tahap-tahap ekspansi penutur bahasa Austronesia yang dapat disusun secara kronologis untuk mengetahui cikal bakal komunitas berikutnya, yaitu sebagai berikut.
  1. Bahasa Austronesia awal dan proto-Austronesia seharusnya berada di Taiwan.Cikal bakal sub kelompok Melayu-Polinesia lalu bergerak relatif terpisah dari tempat asalnya.
  2. Mereka ke selatan lewat Filiphina, lalu ke barat memasuki Borneo dan Sulawesi, kemudian menuju Jawa, Sumatra, Malaysia, dan Vietnam.
  3. Beberapa cikal bakal yang lain bergerak ke selatan memasuki Maluku dan Kepulauan Sunda Kecil, memunculkan bahasa Melayu Polinesia timur-tengah.
  4. Cikal bakal selanjutnya menimbulkan pemisahanantara bahasa Melayu-Polinesia timur yang menyebar dengan cepat melalui Halmahera dan Kepulauan Bismarck ke Oceania.

Jumlah bahasa Austronesia diperkirakan mencapai 1.200 bahasa dan merupakan rumpun bahasa terbesar di dunia dan paling luas sebarannya sebelum zaman kolonial, meliputi lebih dar separuh dunia dari Madagaskar sampai Pulau Paskah. Lebih dari setengah bahasa-bahasa ini dituturkan di Oceana, dari daerah Nugini ke timur.

2. KELOMPOK AUSTRONESIA

Secara genealogis, bahasa-bahasa Austronesia di Nusantara ini terdiri dari 3 kelompok, yaitu Melayu-Polinesia Barat, Melayu-Polinesia Tengah, dan Halmahera Selatan atau Papua Barat.Menurut Bellwood, terdapat penggolongan subkelompok bahasa Austronesia sebagai berikut :

1. Bahasa Formosa.
2. Bahasa Melayu-Polinesia.
3. Bahasa Melayu-Polinesia Barat.
4. Bahasa Melayu-Polinesia timur-tengah.
5. Bahasa Melayu-Polinesia tengah.
6. Bahasa Melayu-Polinesia timur.
7. Halmahera selatan-Nugini Barat.
8. Bahasa Oceania.

Tipologi Fonologi bahasa-bahasa Autronesia dapat dikatakan sederhana. Para penutur bahasa ini, biasanya, tidak menyukai sistem suku kata tertutup dan menghindari gugusasa konsonan. Beberapa bahasa memang memiliki gugusan konsonan, tetapi bahasa-bahasa tersebut telah mendapat pengaruh bahasa-bahasa lain, seperti bahasa Arab,bahasa Sansakerta, dan bahsa Indo-Eropa lainnya. Beberapa bahasa juga meminjam fonem-fonem retrofleks dari bahsa Sansakerta,yaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura. Bahkan, bahasa Madura juga memiliki fonem-fonem berembus (aspirasi) yang tampaknya berasal dari pengaruh luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Antropologi dan Kekerasan Kolonial di Tanah Papua

Doc T anah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) telah digambarkan sebagai “sebuah surga di bumi bagi penelitian antro...