Analisis Resiko Sosial
Analisis resiko sosial (social
risk analysis) merupakan bagian dari manajemen untuk memahami resiko sebagai
akibat interaksi dan lingkungan sosial. Resiko sosial muncul dari
ketidakpuasan–keluhan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lain (eksternal)
yang dapat menimbulkan kerentanan sosial dan konflik. Persepsi dan budaya yang
berbeda tentang suatu objek, kejadian, atau peristiwa akan menimbulkan cara
pandang berbagai pihak dan dalam banyak hal memiliki resiko konflik diantara
mereka. Kegagalan mengelola konflik tentunya berdampak pada biaya sosial dan
ekonomi yang sangat besar, mengganggu kondisi organisasi, masyarakat bahkan
negara secara luas. Bagi iklim investasi hal ini dapat merusak nama baik
organisasi (korporasi) bahkan pada kondisi tertentu menimbulkan resiko
investasi dalam jangka panjang.
Analisis resiko merupakan kajian
mendalam dalam rangka pemahaman tentang resiko. Analisis Resiko memberikan
masukan dalam evaluasi pengambilan keputusan, apakah resiko perlu dikelola
dengan pendekatan yang tepat sesuai untuk menyelesaikannya dengan karakteristik
unit analisis atau hanya bersifat inkrimental saja. Evaluasi resiko sebagai
alat bantu (tools) untuk membuat keputusan, berdasarkan hasil analisis resiko,
tentang resiko mana yang memerlukan penanganan segera atau prioritas
penyelesaian.
Melalui analisis resiko sosial
sebuah organisasi, perusahaan, atau komunitas memiliki kemampuan dan tingkat
keleluasaan untuk melakukan program/proyek/kegiatan yang sesuai dan didasarkan
kemungkinan resiko yang dapat dikendalikan. Analisis resiko sosial dilakukan
melalui proses fasilitasi interaksi pemangku kepentingan atau tim agar proses
kerjanya mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisiensi melalui upaya
pencegahan konflik sosial dalam kelompok serta mempercepat pembentukan peran
sosial dalam kelompok. Analisis resiko sosial dapat diterapkan dalam berbagai
konteks yang berbeda, misalnya mengelola kelompok dan organisasi industri, tim
proyek dan lain-lain.
Pertimbangan dalam Analisis Resiko Sosial
Terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam melakukan analisis resiko sosial, terutama dalam penentuan
pilihan pendekatan atau alat (tools) yang akan digunakan, yaitu;
Pertama, pentingnya dampak
tidak langsung berupa perubahan kebijakan yang mungkin berpengaruh langsung
dan/atau tidak langsung terhadap struktur sosial dan perekonomian masyarakat.
Misalnya kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong investasi dibidang
pertambangan tentunya berdampak terhadap perubahan perilaku dari petani menjadi
buruh atau pekerja, menyebabkan perilaku perubahan di tingkat rumah tangga, dan
efek ganda terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal lain akibat di kembangkannya
pendekatan pasar bebas terhadap beberapa industri dan komoditi yang bisa
menghasilkan perubahan harga relatif, konsumsi, dan struktur kekuasaan, tapi
seiring waktu menyebabkan perubahan dalam struktur ketenagakerjaan dan ekonomi,
perubahan dalam produktivitas, kinerja pemerintahan dan lainnya.
Kedua, ketersediaan data,
waktu, dan kapasitas lokal. Hal ini berkenaan dengan sejuhmana analisis resiko
sosial dapat dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah dan akuntabel. Disamping
itu, keterbatasan kapasitas lokal untuk pengumpulan data dan analisis tentunya
akan membatasi jenis pendekatan yang dapat diadopsi. Seiring waktu, tujuan dari
analisis resiko sosial seharusnya untuk meningkatkan kapasitas praktisi lokal
dan pemanfaat. Dengan demikian, dibutuhkan kehadiran mitra lokal dalam
pemerintahan atau organisasi di luar sesuai kompetensinya untuk terlibat baik
dalam mendesain sistem analisis, memilih alat analisis dan menerapkannya.
Keterlibatan ini dapat menjadi dasar untuk pembangunan kapasitas lokal
(transfer of knowledge).
Ketiga, analisis resiko
sosial memanfaatkan berbagai metode dan alat, banyak yang membutuhkan
keterampilan gabungan dari berbagai disiplin ilmu (Misalnya, makroekonomi,
mikroekonomi, analisis sosial dan politik). Jika layak, adalah dianjurkan untuk
mengintegrasikan analisis ekonomi dan sosial untuk memperdalam analisis.
Misalnya, sosial penilaian dampak dapat digunakan untuk membantu menentukan
parameter dan variabel penjelas yang digunakan dalam ekonometrik pemodelan, dan
sebaliknya, pemahaman tentang dinamika ekonomi dan kendala dapat memperkuat
analisis sosial dari kebijakan tertentu.
Keempat, resiko dan dampak
akan dianalisis dalam konteks dan wilayah pengaruh, meliputi: (a) lokasi proyek
utama terkait fasilitas yang akan dikembangkan atau kontrol, seperti jaringan
pipa, kanal, terowongan, relokasi dan jalan akses, penerangan listrik,
kontruksi gedung, aliran limbah dan daerah pembuangan; (b) fasilitas yang tidak
didanai tetapi bagian dari proyek (pendanaan dapat diberikan secara terpisah
oleh pihak ketiga termasuk pemerintah) termasuk dukungan terhadap ketersediaan
barang dan jasa yang sangat vital untuk keberhasilan operasional proyek, (c)
daerah berpotensi terkena dampak kumulatif dari pembangunan yang direncanakan
oleh karena itu harus dilakukan kajian sosial dan lingkungan, dan (d) daerah
berpotensi terkena dampak dari resiko yang tidak direncanakan tapi dapat
diprediksi yang disebabkan oleh proyek yang mungkin terjadi nanti atau di
lokasi berbeda.
Social Risk Assessment Tools (SRAT)
Berikut diperkenalkan beberapa
perangkat penilaian partisipatif (SRAT) yang dapat digunakan untuk
menggambarkan dan menganalisis resiko pada tingkat mikro dan dampak terhadap
pemangku kepentingan. SRAT merupakan prosedur sederhana dalam penelitian partisipatif,
yang cenderung menggunakan metode yang lebih kontekstual seperti dalam
penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi secara mendalam dan
interpretatif. Metode ini memberikan panduan bagi tim penilai bahwa secara
filosofis metode pengumpulan data sangat menekankan pengetahuan lokal,
partisipasi masyarakat, manajemen dan memberdayakan para pemangku kepentingan.
SRAT secara partisipatif tidak
berarti terbatas pada output data kualitatif, tetapi dapat juga digunakan data
pembanding berupa data sekunder yang dikeluarkan oleh lembaga studi formal.
Dalam prakteknya, simbol, grafis, peta
digunakan untuk menyederhanakan sajian yang sangat rumit jika dilakukan dengan
cara menghitung, memperkirakan, dan membandingkan, angka. Selama prosesnya
kerapkali pengalaman dan data empiris sulit untuk dipahami melalui metode
konvensional. Metode partisipasi dilakukan dengan cepat dan efisien dan
menghasilkan data dalam waktu yang tepat untuk analisis berbasis bukti lapangan
dan tindakan yang diperlukan. Melalui sampel yang terukur dan triangulasi,
penelitian partisipatif dapat menghasilkan data yang dapat digeneralisasikan.
Tabel berikut menyajikan tipologi
pemilihan alternatif pendekatan yang bersifat mikro berdasarkan tingkat
kepentingan dengan mempertimbangkan data, waktu, dan kapasitas lokal. Tabel
tersebut berupa indikasi saja karena dalam prakteknya akan bervariasi tergantung
pada kondisi dilapangan.
Transek: Sebuah alat untuk
menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan distribusi sumber daya, lanskap, dan
lahan utama dengan simbol atau fitur lengkap sepanjang bentang transek yang
dilalui
Profil Komunitas: Suatu
ikhtisar berupa informasi masyarakat yang berisi berbagai faktor, seperti
lingkungan alam, fitur karakteristik sosiodemografi, manajemen pemerintahan,
struktur politik dan ekonomi, institusi lokal, kegiatan ekonomi dan mata
pencaharian, dasar rumah tangga dan fasilitas masyarakat, serta sosial
organisasi.
Pemetaan sosial (social
mapping): Sebuah metode visual yang menunjukkan lokasi relatif dari rumah
tangga dan distribusi orang dari berbagai jenis, satus dan struktur sosial
tertentu seperti laki-laki, perempuan, anak dewasa, orang lanjut usia,
kepemilikan lahan, tingkat buta huruf, kelembagaan.
Pemetaan sumber daya (Resource
Mapping): Sebuah metode yang menggambarkan pusat-pusat sumber daya,
distribusi, akses dan pemanfaatan sumber daya, topografi, pemukiman penduduk,
dan aktifitas masyarakat, metode ini memudahkan memahami kondisi daerah dengan
simbol, fitur dan grafis yang menyertainya.
Rangking Kekayaan: Metode
ini melibatkan peringkat individu yang berbeda, rumah tangga, atau masyarakat
sesuai dengan kriteria kesejahteraan yang dikembangkan secara lokal. Masyarakat
dapat menggambarkan pentingnya aset dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik
di tingkat rumah tangga, kelompok dan masyarakat.
Urutan Sejarah: Metode
yang mendeskripsikan peristiwa penting yang berpengaruh terhadap perubahan pentingan kelompok dan
masyarakat dengan mengidentifikasi kecenderunga dan perubahan tingkat
kesejahteraan, peristiwa konflik, dan interaksi dari waktu ke waktu.
Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui data sekunder, catatan sejarah,
wawancara, dan data survei.
Pemetaan resiko (risk
mapping): Metode yang digunakan untuk memahami konteks kerentanan,
menggambarkan persepsi risiko pada tingkat yang berbeda, memeriksa tingkat
kerentanan dari yang paling rentan dan
mengalami risiko ganda, kerentanan sebagai akibat dari perubahan
kebijakan, membantu memetakan resiko
dengan mengidentifikasi variasi dari beberapa kerentanan yang berdampak paling
parah pada masyarakat.
Indeks Resiko: Sebuah
pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan
memformulasikan sumber risiko serta untuk menguji perbedaan persepsi risiko.
Kalender Musim: Sebuah
metode visual yang menunjukkan distribusi musim dengan fenomena yang
berbeda-beda menyangkut kegiatan ekonomi masyarakat, sumber daya, produksi,
penyakit menular, wabah, migrasi, peristiwa alam, dan iklim dari waktu ke
waktu. Berguna untuk memahami hubungan antara fenomena musiman dengan strategi
mata pencaharian masyarakat.
Kalender 24 Jam: Sebuah
metode visual yang menunjukkan cara orang mengalokasikan waktu dan kegiatan
yang berbeda selama periode 24-jam. Mengenal dampak perubahan kebijakan
terhadap jadwal harian, beban kerja, dan penggunaan waktu. Mengungkapkan
perbedaan dalam jadwal dan beban kerja antara individu dari kelompok sosial
yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Cara ini dapat digunakan untuk
melihat dampak sosial misalnya di bidang kesehatan dan pendidikan terhadap
beban kerja.
Putaran Aset: Sebuah
metode visual yang menunjukkan hubungan aset dan sumber daya. Metode ini
bermanfaat untuk memahami perbedaan aset kelompok sosial yang berbeda; dasar
pendirian asset yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi strategi mata
pencaharian, diversifikasi dan peluang usaha, kendala kepemilikan aset; dan
memeriksa potensi dampak perubahan kebijakan pada aset basis individu atau
kelompok sosial yang berbeda.
Matrik Mata Pencaharian:
Sebuah metode menyelidiki pilihan mata pencaharian yang lebih disukai dan
diprioritaskan dari sub kelompok populasi terhadap kriteria yang ditentukan.
Memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang kemungkinan dampak dari
penerapa kebijakan pada pilihan mata pencaharian dan preferensi kelompok.
Matrik Hak: Metode yang
digunakan untuk mengidentifikasi hubungan yang mungkin antara kapasitas
masyarakat dan sumber daya menurut hak dalam menghadapi resiko dan kerentanan,
serta dampak potensial dari kebijakan terhadap pengakuan hak.
Digram Alir: Sebuah metode
yang menggambarkan hubungan sebab akibat, dan hubungan antara variabel atau
subvariabel yang terkait dengan perubahan kebijakan, kerentanan, resiko dan
perubahan sosial. Jejak perbedaan dalam hubungan sebab-akibat oleh kelompok
sosial yang berbeda. Mengungkapkan hubungan antara ekonomi, faktor politik,
sosial, dan lingkungan.
Pemetaan kelembagaan/diagram
Venn: Sebuah metode visual untuk mengidentifikasi dan mewakili persepsi
lembaga kunci (formal dan informal) dari individu atau kelompok primer,
sekunder atau diluar masyarakat serta kekuatan hubungan dan kepentingan mereka.
Memungkinkan memahami bagaimana anggota masyarakat yang berbeda berinteraksi
dan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, aksesibilitas, dan jasa.
Pemetaan Persepsi Kelembagaan:
Sebuah metode visual mengidentifikasi dan mewakili persepsi lembaga kunci
(formal dan informal) dan individu di dalam dan di luar masyarakat serta
hubungan mereka dan penting bagi kelompok sosial yang berbeda. Baik untuk
memahami situasi hubungan sosial yang menjadi jembatan dalam perubahan
kebijakan.
Peta Mobilitas:
Mengidentifikasi isu dan masalah yang terkait dengan pergerakan sosial yang
dibedakan atas akses ke sumber daya, seperti layanan lahan, air, kesehatan dan
pendidikan, informasi, modal, pengambilan keputusan dan konsekuensi.
Menggambarkan tingkat mobilitas sosial yang dibedakan menurut kelompok sosial
tertentu, rumah tangga, dan mata pencaharian.
Daftar Pustaka:
Commonwealth of Australia (2008)
Risk Assessment And Management: Leading Practice Sustainable Development
Program For The Mining Industry, Canbera. Department of Resource Energy and
Tourism.
International Finance
Corporation’s (2006) Performance Standards on Social & Environmental
Sustainability.
Kytle Beth & Rugie Gerar John
(2005) Corporative Social Responsibility as Risk Management: A Model for
Multinationals. Working Paper No. 10. Cambridge. Harvard University.
Poverty Reduction Group and
Social Development Department (2003) A User’s Guide to Poverty and Social
Impact Analysis. Washington D.C. The World Bank.