Postingan Populer

Selasa, 28 April 2020

SOCIAL RISK ANALYSIS




Analisis Resiko Sosial

Analisis resiko sosial (social risk analysis) merupakan bagian dari manajemen untuk memahami resiko sebagai akibat interaksi dan lingkungan sosial. Resiko sosial muncul dari ketidakpuasan–keluhan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lain (eksternal) yang dapat menimbulkan kerentanan sosial dan konflik. Persepsi dan budaya yang berbeda tentang suatu objek, kejadian, atau peristiwa akan menimbulkan cara pandang berbagai pihak dan dalam banyak hal memiliki resiko konflik diantara mereka. Kegagalan mengelola konflik tentunya berdampak pada biaya sosial dan ekonomi yang sangat besar, mengganggu kondisi organisasi, masyarakat bahkan negara secara luas. Bagi iklim investasi hal ini dapat merusak nama baik organisasi (korporasi) bahkan pada kondisi tertentu menimbulkan resiko investasi dalam jangka panjang.
Analisis resiko merupakan kajian mendalam dalam rangka pemahaman tentang resiko. Analisis Resiko memberikan masukan dalam evaluasi pengambilan keputusan, apakah resiko perlu dikelola dengan pendekatan yang tepat sesuai untuk menyelesaikannya dengan karakteristik unit analisis atau hanya bersifat inkrimental saja. Evaluasi resiko sebagai alat bantu (tools) untuk membuat keputusan, berdasarkan hasil analisis resiko, tentang resiko mana yang memerlukan penanganan segera atau prioritas penyelesaian.
Melalui analisis resiko sosial sebuah organisasi, perusahaan, atau komunitas memiliki kemampuan dan tingkat keleluasaan untuk melakukan program/proyek/kegiatan yang sesuai dan didasarkan kemungkinan resiko yang dapat dikendalikan. Analisis resiko sosial dilakukan melalui proses fasilitasi interaksi pemangku kepentingan atau tim agar proses kerjanya mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisiensi melalui upaya pencegahan konflik sosial dalam kelompok serta mempercepat pembentukan peran sosial dalam kelompok. Analisis resiko sosial dapat diterapkan dalam berbagai konteks yang berbeda, misalnya mengelola kelompok dan organisasi industri, tim proyek dan lain-lain.

Pertimbangan dalam Analisis Resiko Sosial

Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan analisis resiko sosial, terutama dalam penentuan pilihan pendekatan atau alat (tools) yang akan digunakan, yaitu;
Pertama, pentingnya dampak tidak langsung berupa perubahan kebijakan yang mungkin berpengaruh langsung dan/atau tidak langsung terhadap struktur sosial dan perekonomian masyarakat. Misalnya kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong investasi dibidang pertambangan tentunya berdampak terhadap perubahan perilaku dari petani menjadi buruh atau pekerja, menyebabkan perilaku perubahan di tingkat rumah tangga, dan efek ganda terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal lain akibat di kembangkannya pendekatan pasar bebas terhadap beberapa industri dan komoditi yang bisa menghasilkan perubahan harga relatif, konsumsi, dan struktur kekuasaan, tapi seiring waktu menyebabkan perubahan dalam struktur ketenagakerjaan dan ekonomi, perubahan dalam produktivitas, kinerja pemerintahan dan lainnya.
Kedua, ketersediaan data, waktu, dan kapasitas lokal. Hal ini berkenaan dengan sejuhmana analisis resiko sosial dapat dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah dan akuntabel. Disamping itu, keterbatasan kapasitas lokal untuk pengumpulan data dan analisis tentunya akan membatasi jenis pendekatan yang dapat diadopsi. Seiring waktu, tujuan dari analisis resiko sosial seharusnya untuk meningkatkan kapasitas praktisi lokal dan pemanfaat. Dengan demikian, dibutuhkan kehadiran mitra lokal dalam pemerintahan atau organisasi di luar sesuai kompetensinya untuk terlibat baik dalam mendesain sistem analisis, memilih alat analisis dan menerapkannya. Keterlibatan ini dapat menjadi dasar untuk pembangunan kapasitas lokal (transfer of knowledge).
Ketiga, analisis resiko sosial memanfaatkan berbagai metode dan alat, banyak yang membutuhkan keterampilan gabungan dari berbagai disiplin ilmu (Misalnya, makroekonomi, mikroekonomi, analisis sosial dan politik). Jika layak, adalah dianjurkan untuk mengintegrasikan analisis ekonomi dan sosial untuk memperdalam analisis. Misalnya, sosial penilaian dampak dapat digunakan untuk membantu menentukan parameter dan variabel penjelas yang digunakan dalam ekonometrik pemodelan, dan sebaliknya, pemahaman tentang dinamika ekonomi dan kendala dapat memperkuat analisis sosial dari kebijakan tertentu.
Keempat, resiko dan dampak akan dianalisis dalam konteks dan wilayah pengaruh, meliputi: (a) lokasi proyek utama terkait fasilitas yang akan dikembangkan atau kontrol, seperti jaringan pipa, kanal, terowongan, relokasi dan jalan akses, penerangan listrik, kontruksi gedung, aliran limbah dan daerah pembuangan; (b) fasilitas yang tidak didanai tetapi bagian dari proyek (pendanaan dapat diberikan secara terpisah oleh pihak ketiga termasuk pemerintah) termasuk dukungan terhadap ketersediaan barang dan jasa yang sangat vital untuk keberhasilan operasional proyek, (c) daerah berpotensi terkena dampak kumulatif dari pembangunan yang direncanakan oleh karena itu harus dilakukan kajian sosial dan lingkungan, dan (d) daerah berpotensi terkena dampak dari resiko yang tidak direncanakan tapi dapat diprediksi yang disebabkan oleh proyek yang mungkin terjadi nanti atau di lokasi berbeda.

Social Risk Assessment Tools (SRAT)

Berikut diperkenalkan beberapa perangkat penilaian partisipatif (SRAT) yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis resiko pada tingkat mikro dan dampak terhadap pemangku kepentingan. SRAT merupakan prosedur sederhana dalam penelitian partisipatif, yang cenderung menggunakan metode yang lebih kontekstual seperti dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi secara mendalam dan interpretatif. Metode ini memberikan panduan bagi tim penilai bahwa secara filosofis metode pengumpulan data sangat menekankan pengetahuan lokal, partisipasi masyarakat, manajemen dan memberdayakan para pemangku kepentingan.
SRAT secara partisipatif tidak berarti terbatas pada output data kualitatif, tetapi dapat juga digunakan data pembanding berupa data sekunder yang dikeluarkan oleh lembaga studi formal. Dalam prakteknya,  simbol, grafis, peta digunakan untuk menyederhanakan sajian yang sangat rumit jika dilakukan dengan cara menghitung, memperkirakan, dan membandingkan, angka. Selama prosesnya kerapkali pengalaman dan data empiris sulit untuk dipahami melalui metode konvensional. Metode partisipasi dilakukan dengan cepat dan efisien dan menghasilkan data dalam waktu yang tepat untuk analisis berbasis bukti lapangan dan tindakan yang diperlukan. Melalui sampel yang terukur dan triangulasi, penelitian partisipatif dapat menghasilkan data yang dapat digeneralisasikan.
Tabel berikut menyajikan tipologi pemilihan alternatif pendekatan yang bersifat mikro berdasarkan tingkat kepentingan dengan mempertimbangkan data, waktu, dan kapasitas lokal. Tabel tersebut berupa indikasi saja karena dalam prakteknya akan bervariasi tergantung pada kondisi dilapangan.

Transek: Sebuah alat untuk menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan distribusi sumber daya, lanskap, dan lahan utama dengan simbol atau fitur lengkap sepanjang bentang transek yang dilalui
Profil Komunitas: Suatu ikhtisar berupa informasi masyarakat yang berisi berbagai faktor, seperti lingkungan alam, fitur karakteristik sosiodemografi, manajemen pemerintahan, struktur politik dan ekonomi, institusi lokal, kegiatan ekonomi dan mata pencaharian, dasar rumah tangga dan fasilitas masyarakat, serta sosial organisasi.
Pemetaan sosial (social mapping): Sebuah metode visual yang menunjukkan lokasi relatif dari rumah tangga dan distribusi orang dari berbagai jenis, satus dan struktur sosial tertentu seperti laki-laki, perempuan, anak dewasa, orang lanjut usia, kepemilikan lahan, tingkat buta huruf, kelembagaan.
Pemetaan sumber daya (Resource Mapping): Sebuah metode yang menggambarkan pusat-pusat sumber daya, distribusi, akses dan pemanfaatan sumber daya, topografi, pemukiman penduduk, dan aktifitas masyarakat, metode ini memudahkan memahami kondisi daerah dengan simbol, fitur dan grafis yang menyertainya.
Rangking Kekayaan: Metode ini melibatkan peringkat individu yang berbeda, rumah tangga, atau masyarakat sesuai dengan kriteria kesejahteraan yang dikembangkan secara lokal. Masyarakat dapat menggambarkan pentingnya aset dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik di tingkat rumah tangga, kelompok dan masyarakat.
Urutan Sejarah: Metode yang mendeskripsikan peristiwa penting yang berpengaruh  terhadap perubahan pentingan kelompok dan masyarakat dengan mengidentifikasi kecenderunga dan perubahan tingkat kesejahteraan, peristiwa konflik, dan interaksi dari waktu ke waktu. Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui data sekunder, catatan sejarah, wawancara, dan data survei.
Pemetaan resiko (risk mapping): Metode yang digunakan untuk memahami konteks kerentanan, menggambarkan persepsi risiko pada tingkat yang berbeda, memeriksa tingkat kerentanan  dari yang paling rentan dan mengalami risiko ganda, kerentanan sebagai akibat dari perubahan kebijakan,  membantu memetakan resiko dengan mengidentifikasi variasi dari beberapa kerentanan yang berdampak paling parah pada masyarakat.
Indeks Resiko: Sebuah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan memformulasikan sumber risiko serta untuk menguji perbedaan persepsi risiko.
Kalender Musim: Sebuah metode visual yang menunjukkan distribusi musim dengan fenomena yang berbeda-beda menyangkut kegiatan ekonomi masyarakat, sumber daya, produksi, penyakit menular, wabah, migrasi, peristiwa alam, dan iklim dari waktu ke waktu. Berguna untuk memahami hubungan antara fenomena musiman dengan strategi mata pencaharian masyarakat.
Kalender 24 Jam: Sebuah metode visual yang menunjukkan cara orang mengalokasikan waktu dan kegiatan yang berbeda selama periode 24-jam. Mengenal dampak perubahan kebijakan terhadap jadwal harian, beban kerja, dan penggunaan waktu. Mengungkapkan perbedaan dalam jadwal dan beban kerja antara individu dari kelompok sosial yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Cara ini dapat digunakan untuk melihat dampak sosial misalnya di bidang kesehatan dan pendidikan terhadap beban kerja.
Putaran Aset: Sebuah metode visual yang menunjukkan hubungan aset dan sumber daya. Metode ini bermanfaat untuk memahami perbedaan aset kelompok sosial yang berbeda; dasar pendirian asset yang dapat digunakan untuk mengeksplorasi strategi mata pencaharian, diversifikasi dan peluang usaha, kendala kepemilikan aset; dan memeriksa potensi dampak perubahan kebijakan pada aset basis individu atau kelompok sosial yang berbeda.
Matrik Mata Pencaharian: Sebuah metode menyelidiki pilihan mata pencaharian yang lebih disukai dan diprioritaskan dari sub kelompok populasi terhadap kriteria yang ditentukan. Memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang kemungkinan dampak dari penerapa kebijakan pada pilihan mata pencaharian dan preferensi kelompok.
Matrik Hak: Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan yang mungkin antara kapasitas masyarakat dan sumber daya menurut hak dalam menghadapi resiko dan kerentanan, serta dampak potensial dari kebijakan terhadap pengakuan hak.
Digram Alir: Sebuah metode yang menggambarkan hubungan sebab akibat, dan hubungan antara variabel atau subvariabel yang terkait dengan perubahan kebijakan, kerentanan, resiko dan perubahan sosial. Jejak perbedaan dalam hubungan sebab-akibat oleh kelompok sosial yang berbeda. Mengungkapkan hubungan antara ekonomi, faktor politik, sosial, dan lingkungan.
Pemetaan kelembagaan/diagram Venn: Sebuah metode visual untuk mengidentifikasi dan mewakili persepsi lembaga kunci (formal dan informal) dari individu atau kelompok primer, sekunder atau diluar masyarakat serta kekuatan hubungan dan kepentingan mereka. Memungkinkan memahami bagaimana anggota masyarakat yang berbeda berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, aksesibilitas, dan jasa.
Pemetaan Persepsi Kelembagaan: Sebuah metode visual mengidentifikasi dan mewakili persepsi lembaga kunci (formal dan informal) dan individu di dalam dan di luar masyarakat serta hubungan mereka dan penting bagi kelompok sosial yang berbeda. Baik untuk memahami situasi hubungan sosial yang menjadi jembatan dalam perubahan kebijakan.
Peta Mobilitas: Mengidentifikasi isu dan masalah yang terkait dengan pergerakan sosial yang dibedakan atas akses ke sumber daya, seperti layanan lahan, air, kesehatan dan pendidikan, informasi, modal, pengambilan keputusan dan konsekuensi. Menggambarkan tingkat mobilitas sosial yang dibedakan menurut kelompok sosial tertentu, rumah tangga, dan mata pencaharian.

Daftar Pustaka:

Commonwealth of Australia (2008) Risk Assessment And Management: Leading Practice Sustainable Development Program For The Mining Industry, Canbera. Department of Resource Energy and Tourism.
International Finance Corporation’s (2006) Performance Standards on Social & Environmental Sustainability.
Kytle Beth & Rugie Gerar John (2005) Corporative Social Responsibility as Risk Management: A Model for Multinationals. Working Paper No. 10. Cambridge. Harvard University.
Poverty Reduction Group and Social Development Department (2003) A User’s Guide to Poverty and Social Impact Analysis. Washington D.C. The World Bank.

Entri yang Diunggulkan

Antropologi dan Kekerasan Kolonial di Tanah Papua

Doc T anah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) telah digambarkan sebagai “sebuah surga di bumi bagi penelitian antro...