Postingan Populer

Selasa, 08 September 2020

MANAGEMENT CONFLICT

 



PENGERTIAN MANAJEMEN KONFLIK

Apa itu manajemen konflikPengertian Manajemen Konflik adalah suatu proses aksi dan reaksi yang diambil oleh para pelaku konflik atau pihak ketiga secara rasional dan seimbang, dalam rangka pengendalian situasi dan kondisi perselisihan yang terjadi antara beberapa pihak.

Manajemen konflik merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada proses mengarahkan dalam bentuk komunikasi dari para pelaku konflik dan pihak ketiga, dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan interpretasi.

Konflik sering terjadi, baik dalam pelaksanaan operasional bisnis maupun dalam kehidupan manusia sehari-hari. Berbagai inovasi dan perubahan di masyarakat seringkali menimbulkan adanya konflik, terutama jika perubahan tidak disertai dengan pemahaman tentang ide-ide yang sedang berkembang.



Gambar 1. Phase Conflict
Gambar 2.External Factor and Triggers

REALITAS SOSIAL


Sebagian besar, lingkungan sosial individu sangat kompleks dan dinamis, tanpa ada dua situasi yang sepenuhnya sama. Tetapi individu perlu memahami setiap situasi agar dapat berhasil berinteraksi dengan orang lain.

Dan meskipun memahami situasi sosial seringkali tampak mudah dan sederhana di permukaan, pada kenyataannya hal itu menimbulkan tantangan yang sangat besar. Akibatnya, individu membutuhkan sistem alat yang sangat berbeda untuk menyelesaikan tugas penting ini.

  1. Apakah kesenjangan / keceburuan  sosial itu terjadi di lingkungan kerja atau tempat tinggal kita ?
  2. Apakah ada potensi terjadinya konflik di lingkungan kerja atau tempat tinggal  kita?
  3. Bagaimana mengatasinya dan siapa yang akan harus mengatasinya!?

PENYEBAB KESENJANGAN SOSIAL


Beberapa peyebab kesenjangan sosial yang terjadi adalah sebagai berikut :

  1. Diskriminasi, yaitu perlakuan mengistimewakan pihak tertentu atau memandang dengan sebelah mata pihak lain.
  2. Ketidakadilan, yaitu perlakukan didasarkan atas kepentingan dan keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain.
  3. Primordialisme, yaitu perlakuan didasarkan pada identitas individu, bukan pada skill atau kemampuan personalnya.
  4. Seksisme, yaitu perlakukan diskriminatif berdasarkan identitas gender.
Gambar 3. Process Conflict

STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK


Menurut Stevenin, ada lima langkah mendasar dalam memahami manajemen konflik dengan baik. Dengan memahami kelima langkah dasar ini maka organisasi akan lebih mudah dalam menentukan strategi terbaik dalam penanganan konflik.


1. Pengenalan

Ini merupakan langkah awal dalam manajemen konflik, yaitu dengan mengenali permasalahan yang terjadi, siapa yang terlibat konflik, dan bagaimana keadaan di sekitar selama terjadinya konflik. Ini merupakan informasi awal yang penting dalam manajemen konflik.

2. Diagnosis

Setelah mendapat informasi pada point #1, selanjutnya adalah melakukan analisis untuk mengetahui penyebab konflik. Untuk melakukan hal ini diperlukan metode yang benar dan telah teruji, serta fokus terhadap masalah utama dalam konflik yang terjadi.

3.Menyepakati Solusi

Setelah melalui proses diagnosis, selanjutnya organisasi bisa menemukan dan menentukan solusi apa yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Solusi yang ditentukan harus dibicarakan secara bersama dengan pihak yang ber-konflik dengan bantuan pihak penengah. Selanjutnya, maka semua pihak melakukan pelaksanaan kesepakatan.

4. Pelaksanaan

Setelah menyepakati solusi, selanjutnya adalah proses pelaksanaan kesepakatan yang telah dibuat. Semua pihak yang terlibat dalam konflik harus menerima dan melaksanakan kesepakatan tersebut dengan sebaik-baiknyaHarus diperhatikan juga bahwa kesepakatan tersebut tidak berpotensi menimbulkan konflik yang lain.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan hal yang penting dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan kesepakatan tersebut berjalan dengan baik. Dengan melakukan evaluasi maka organisasi bisa melakukan pendekatan alternatif untuk konflik lain yang mungkin terjadi.


KESIMPULAN

1. Konflik Dapat Terjadi Jika UnsurUnsur Pendukung Terjadinya Konflik Telah Terpenuhi
2. Sebelum Menyelesaikan Suatu Konflik Perlu Di Analisa Masalah Utama Yang Menyebabkan Konflik.
3. Solusi Yang Di Lakukan Dalam Menyelesaikan Konflik Harus Menjadi Solusi Yang Merupakan Kesepakatan Atau Di Sepakati Antara Pihak Yang Berkonflik.
4. Pihak Yang Menyelesaikan Konflik Adalah Pihak Yang Neetral ( Bukan Dari Pihak Yang Berkonflik)
5. Untuk Mengindari Terjadinya Konflik Maka Yang Harus Di Atasai Sejak Dini Adalah “Triggers / PemicuTerjadinya Konflik


by Karel Marthen Eramuri

Entri yang Diunggulkan

Antropologi dan Kekerasan Kolonial di Tanah Papua

Doc T anah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) telah digambarkan sebagai “sebuah surga di bumi bagi penelitian antro...