Nama programnya Program
Pendampingan Masyarakat Sorong Selatan. Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB) dan
Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Telematika Indonesia (YPPTI) merancang
program ini ketika ditantang PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mencari pendekatan
baru untuk investasi sosial di area konsesi kebun kelapa sawit ANJ di Sorong
Selatan, Papua Barat.
Program Pendampingan butuh waktu lama. Bentuknya berupa pengiriman
para pendamping ke desa-desa di areal konsesi untuk tinggal bersama masyarakat
dan mengenalkan cara hidup yang bersih dan selaras dengan lingkungan, hingga
mandiri secara ekonomi. “Pendamping adalah penggerak yang mendampingi
masyarakat selama lima hingga enam tahun dalam satu fase. Para penggerak
berperan sebagai fasilitator perubahan,” kata Ibrena Mery Sela Purba,
koordinator para penggerak dari YLBI.
Ada tiga fase dalam program ini: Pertama, fase membangun
kepercayaan diri penduduk. Di fase ini penggerak mendatangi pelbagai elemen
masyarakat: tokoh agama, pemuda, anak-anak, tokoh adat, dan tokoh perempuan.
Kedua, penggerak memfasilitasi aktivitas bersama elemen masyarakat tersebut.
Dan ketiga, membangun interaksi antar elemen untuk membangkitkan potensi
mereka.
Para penggerak hidup bersama dengan penduduk untuk menyerap
pengetahuan tentang lingkungan, budaya, adab, dan perilaku. Program ini baru
berjalan satu tahun. Mereka kini ditekankan untuk memancing masyarakat
mengenali potensi yang mereka miliki, lalu membangkitkannya dalam bentuk
program yang dibantuwujudkan oleh para penggerak. “Karena tujuannya untuk
kemandirian, semua program yang diidentifikasi penggerak dibicarakan kembali
bersama masyarakat,” kata Ibrena