Postingan Populer

Senin, 11 September 2017

DAMPINGI, LALU MANDIRI

Nama programnya Program Pendampingan Masyarakat Sorong Selatan. Yayasan Indonesia Lebih Baik (YILB) dan Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Telematika Indonesia (YPPTI) merancang program ini ketika ditantang PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mencari pendekatan baru untuk investasi sosial di area konsesi kebun kelapa sawit ANJ di Sorong Selatan, Papua Barat.
Program Pendampingan butuh waktu lama. Bentuknya berupa pengiriman para pendamping ke desa-desa di areal konsesi untuk tinggal bersama masyarakat dan mengenalkan cara hidup yang bersih dan selaras dengan lingkungan, hingga mandiri secara ekonomi. “Pendamping adalah penggerak yang mendampingi masyarakat selama lima hingga enam tahun dalam satu fase.  Para penggerak berperan sebagai fasilitator perubahan,” kata Ibrena Mery Sela Purba, koordinator para penggerak dari YLBI.
Ada tiga fase dalam program ini: Pertama, fase membangun kepercayaan diri penduduk. Di fase ini penggerak mendatangi pelbagai elemen masyarakat: tokoh agama, pemuda, anak-anak, tokoh adat, dan tokoh perempuan. Kedua, penggerak memfasilitasi aktivitas bersama elemen masyarakat tersebut. Dan ketiga, membangun interaksi antar elemen untuk membangkitkan potensi mereka.
Para penggerak hidup bersama dengan penduduk untuk menyerap pengetahuan tentang lingkungan, budaya, adab, dan perilaku. Program ini baru berjalan satu tahun. Mereka kini ditekankan untuk memancing masyarakat mengenali potensi yang mereka miliki, lalu membangkitkannya dalam bentuk program yang dibantuwujudkan oleh para penggerak. “Karena tujuannya untuk kemandirian, semua program yang diidentifikasi penggerak dibicarakan kembali bersama masyarakat,” kata Ibrena

Entri yang Diunggulkan

Antropologi dan Kekerasan Kolonial di Tanah Papua

Doc T anah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) telah digambarkan sebagai “sebuah surga di bumi bagi penelitian antro...