Postingan Populer

Jumat, 24 April 2020

NASIP PEKERJA DI TENGAH WABAH VIRUS COVID-19




Dalam suatu diskusi terkait dengan keberlansungan suatu proyek  di tengah Wabah COVID-19 / Corona, kami coba untuk mengidentifikasi beberapa resiko yang berpotensi terjadi yang mana akan mempengaruhi keberlangsungan proyek yang sedang berjalan dan saat ini menuju tahap akhir, di tengah terjadinya Wabah COVID-19 / Corona yang melanda semua lapisan masyarakat yang berdampak pada ekonomi bukan saja di indonesia namun secara global.

Masuklah dalam satu topik yang sangat menegangkan diamana semua orang yang berdiskusi menaruh perhatian khusus yaitu “ TENAGA KERJA” salah satunya saya..!! yang mana sering berkordinasi dengan Stakeholder di external yang sangat manaruh perhatian khusus bagi keberlangsungan proyek tersebut dan juga "Klain" kami. 2 point di sampaikan diantaranya:

  1. ·         Merumahkan sebagian besar karyawan dengan tetap memberikan gaji pokok kepada mereka.
  2. ·   Melakukan pengurangan Karyawan dengan mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja pada proyek yang telah masuk tahap akhir.

Menurut saya saat itu kedua pilihan tersebut memiliki resiko yang sama pada akhirnya kita akan melakukan “Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK)” kepada Karyawan dan tantangannya adalah management proyek akan menghadapi Regulasi Pemerintah secara Nasional terkait dengan masalah “Ketenagakerjaan” yang akan mempengaruhi kebijakan Pemerintah di Daerah (Provinsi, Kabupaten dan Kota) dimana tidak menutup kemungkinan akan sampai ke tingkat yang Pemerintah paling bawah yaitu Distrik,Kelurahan dan Desa.

Pada dasarnya Proyek akan berakhir dan wajar jika ada pengurangan tenaga kerja, namun akan sangat berbeda kondisinya jika dilakukan saat tidak terjadi Wabah COVID-19 / Corona yang melanda semua lapisan masyarakat yang berdampak pada ekonomi bukan saja di indonesia namun secara global. Mungkin saat ini beberapa dari rekan-rekan juga mengalami hal semacam ini bahkan mungkin lebih buruk dari semua ini dan saya berpikir bahwa hal ini tidak dapat di hindari semua proyek atau Perusahan akan masuk pada Tahap ini.

Saya berpikir hal yang akan di lakukan adalah bagaimana mengelolah konflik yang akan terjadi, dan approach key stakeholder hal ini akan menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini, namun memang ini bukan solusi yang baik tetapi itu yang memungkinkan untuk di lakukan, saat ini mengingat dengan kondisi krisis yang terjadi saat ini akan membuat perusahan dalam posisi sulit untuk memberikan suatu keputusan.Dukungan dari stakeholder sangat di harapkan dapat membantu perusahan untuk mengatasi konflik sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat sekitar area operasi perusahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Antropologi dan Kekerasan Kolonial di Tanah Papua

Doc T anah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) telah digambarkan sebagai “sebuah surga di bumi bagi penelitian antro...