Postingan Populer

Jumat, 16 September 2016

KEMABU



Di Homeyo Intan Jaya, hiduplah dua orang bersaudara. Mereka berdua adalah Ubagaina dan Obagaina. Ubagaina adalah adik perempuan, sementara Obagaina adalah kakak perempuan. Obagaina hidup di sebelah barat dan Ubagaina hidup di sebelah Timur, Homeyo. 
Pada suatu waktu, seluruh wilayah dilanda musim kemarau kecuali daerahnya obagaina. Musim kemarau itu menyebabkan kekeringan hingga kelaparan di seluruh daerah barat. Kekeringan dan kelaparan yang berkepanjangan menyebabkan banyak orang meningal. 

Badan Ubagaina menjadi kurus karena lapar. Ia bergegas untuk pergi ke kakaknya di sebelah Timur Homeyo. Ubagaina bertemu kakaknya dan makan sampai puas. Beberapa hari kemudian, badan ubagaina kembali menjadi normal. 

Ubagaina hendak pamit dan mau pulang tetapi kakaknya menahan supaya besok saja pergi dari kakaknya. Sehingga malam itu, ubagaina berpura- berpura sakit, sehingga kakaknya obagaina pergi pamit untuk mencarikan daun gatal di hutan untuk mengobati sakitnya.

Sementara kakaknya pergi, Adiknya keluar ke kolam didekat rumah itu, kemudian dia galih untuk tempat keluarnya. Setelah air itu keluar, air itu mengalir dengan deras, membelah perkampungan dan tebing- tebing. Akhirnya, tanpa sepengetahuan kakaknya, adiknya itu hayut melalui sungai itu, pulang ke rumahnya.

Air dari kolam itu, menjadi kali. Nama kali itu adalah kemabu. Kali kemabu adalah salah satunya dari empat kali lainnya yang terbesar di Kabupaten Intan Jaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Antropologi dan Kekerasan Kolonial di Tanah Papua

Doc T anah Papua (meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat) telah digambarkan sebagai “sebuah surga di bumi bagi penelitian antro...